Tim Ahli dari Turki saat Pemasangan dan Setting Alat Linac di Gedung Radioterapi RSUD Raden Mattaher. 

Pengoperasian Ditargetkan Tahun Ini, Panggil Tim Ahli dari Australia dan Turki, Pemasangan dan Setting Alat Linac Gedung Radioterapi RSUD Raden Mattaher

Posted on 2024-05-03 06:17:17 dibaca 5663 kali

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI- Pengoperasian Gedung Radioterapi di RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi terus berprogres. Kabar terakhir, bunker pengobatan kanker lanjutan dengan teknologi canggih ini sudah dilakukan uji fungsi dan masuk ke tahap penyiapan lainnya. 

Wakil Direktur Pelayanan dan Keperawatan RSUD Raden Mattaher dr. Anton Trihartanto menyatakan pemasangan alat telah rampung. Bahkan uji fungsi sudah dilakukan dan hasilnya baik. 

"Hasil uji fungsi baik, yakni uji fungsi linac-braci- dan CT Simulator," ucap Anton kepada Jambi Ekspres.

Secara keseluruhan Anton menyebut kesiapan alat kesehatan dalam bunker berteknologi tinggi ini sudah 90 persen jelang launching. 

Anton menjelaskan pemasangan dan setting alat linac dilakukan oleh tim ahli dari Australia dan Turki yanga membutuhkan waktu kurang lebih 6 minggu.

"Pemasangan sudah dilakukan oleh Tim setting alat linac yang langsung diberikan arahan oleh Dirjen Yankes Kementerian Kesehatan RI saat berkunjung ke Jambi," ucap Anton.

Saat kunjungan Dirjen Kemenkes ke gedung baru itu, Anton mengungkapkan tidak banyak faktor dan persiapan sebagai catatan program radioterapi Kemenkes 2024. "RSUD Mattaher salah satu yang tercapai target. Bahkan untuk di Pulau Sumatera baru Radioterapi RSUD Matteher yang lengkap di bandingkan tempat lain," jelas Anton.

Untuk sisa persiapan 10 persen yang belum, diterangkan Anton merupakan penyiapan pelaksana tenaga kesehatan. Dalam hal ini pihak RSUD tengah memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM) untuk pelaksanaan pengoperasian. Telah disusun pelaksana pada unit kesehatan yang masih langka di Indonesia ini. 

"Bentuk kesiapan SDM yakni dengan mendatangkan dokter spesialis Onko radioterepi dr. Nadira, SpOnk-Rad sudah mau bergabung di RSUD Raden Mattaher dan mau untuk memimpin sebagai kepala instalasi radioterapi," jelas Anton.

Selain itu, dilakukan pembentukan tim pelaksana dari fisikawan medis, perawat radioterapi. "Tim pelaksana ini akan diberangkatkan pelatihan selama kurang lebih 2 bulan di RSCM pada 26 Mei 2024. Ada 7 tenaga medis yang diberangkatkan," jelasnya. 

Pihak RSUD juga berkoordinasi dengan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) dan Kementerian Kesehatan RI untuk pelaksanaan operasional radioterapi. 

Ditanya terkait target pengoperasian, Anton menyebut diupayakan pihaknya pada tahun ini.

"Target mudah-mudahan bisa sebelum September (Diresmikan,red). Hal ini melihat RS lainnya seperti RS Fatmawati (Jakarta) yang butuh 2 tahun (persiapannya). Mudah-mudahan kita bisa lebih cepat," jelas Anton.

Upaya agar pasien tak terbebani dengan biaya yang tinggi dalam radioterapi ini juga telah dilakukan koordinasi dengan Direktur PKPR Kementerian Kesehatan RI. Agar layanan bisa dinikmati masyarakat dengan gratis lantaran ada penjamin seperti BPJS dan asuransi lainnya. Hal ini sesuai arahan pemerintahan Gubernur Jambi Al Haris dan Wagub Abdullah Sani yang seoptimal mungkin memberikan layanan kesehatan terbaik dan tak membebani masyarakat Jambi.

"Kami memastikan dan mem-Follow up ke pihak-pihak terkait penjamin seperti BPJS dan asuransi lainnya, yang diharapkan masyarakat Jambi yang membutuhkan pengobatan terapi radioterapi tidak terbebani pembiayaan secara pribadi (umum ). Sehingga layanan bisa dilakukan gratis dengan penjaminan," tegas Anton.

Gubernur Jambi Al Haris juga menaruh harapan tinggi pada peralatan kesehatan baru di Jambi ini. Agar layanan kesehatan masyarakat Jambi tak susah lagi berobat ke luar daerah. 

Haris menyebut harapannya teknologi di gedung radioterapi ini sangat besar untuk masyarakat Jambi.

"Itu khusus digunakan untuk tumor, kanker dan sebagainya. Saat ini tengah berproses karena teknologinya canggih dan di setiap alatnya oleh orang luar negeri, uji fungsinya kemarin yang lama. Kita tunggu layanan ini untuk masyarakat," akunya.

Sebelumnya Direktur Utama RSRM dr.Herlambang mengatakan, pembangunan gedung radioterapi RSUD Raden Mattaher ini dibangun dengan alokasi dana khusus Rp 16,6 miliar dan bantuan alat kesehatan untuk gedung tersebut sebesar Rp 57 miliar. Dimana alat yang dipakai berasal dari Jerman yang sudah dilakukan konsolidasi dengan Kementerian Kesehatan.

Saat awal pembangunan pada 14 Juli 2023 lalu, Herlambang menyatakan gedung radioterapi yang dibangun berukuran 33 x 34 meter. "Nanti kapasitas per hari bisa menampung 70 orang pasien per harinya, gedung ini pertama kali dibangun di Jambi," kata Dirut Herlambang.

Harapannya dengan adanya fasilitas ini masyarakat tak lagi berobat keluar kota atau luar negeri. Karena fasilitas ini merupakan terminal kanker pemeriksaan lanjutan kemoterapi dan dibarengi dengan kemoterapi. 

Ia menambahkan bangunan ini akan dibuat secara khusus (bunker) dengan dinding setebal 3 hingga 4 meter agar tak ada radiasi nuklir. 

Radioterapi sendiri adalah, salah satu prosedur pengobatan kanker yang dilakukan dengan menggunakan paparan sinar-X. Secara singkat, tujuan radioterapi tidak lain adalah untuk membunuh sekaligus menghentikan penyebaran sel-sel kanker, serta mencegah kambuhnya penyakit kanker. (aba)

 

Copyright 2019 Jambiupdate.co

Alamat: Jl. Kapten Pattimura No.35, km 08 RT. 34, Kenali Besar, Alam Barajo, Kota Jambi, Jambi 36129

Telpon: 0741.668844 - 0823 8988 9896

E-Mail: jambiupdatecom@gmail.com